Minggu, 21 Februari 2010

HMFD (Hand Foot Mouth Disease)

Baru dapet kabar nih dari temen aku, dia kena HMFD. Sedih banget terima sms dari dia.
A : ... Aq kena virus singapore(hmfd)pnykitx bhya n gmpang menular... cariin di intrnt lbh jelasx..
Aku : wew ? skt apa it ? tau dr mn km ? udh k dktr ta ?

Pas sampe dirumah, aku googling. Penasaran sama virus itu. Dan, ini dia hasilnya.
HMFD adalah singkatan dari Hand Foot Mouth Disease, atau kalo di Indonesia terkenal dengan PTKM (Penyakit Tangan Kaki Mulut), atau Flu Singapore. Kenapa namanya Flu Singapore ? Menurut salah satu sumber ( blog yang aku baca, hoho)
Istilah “Flu Singapore” muncul karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di Singapura. Karena gejalanya mirip flu, dan saat itu terjadi di Singapura (dan kemudian juga terjadi di Indonesia), banyak media cetak yang membuat istilah “flu Singapore”, walaupun ini bukan terminologi yang baku. Jadi ini cuma sebutan "gaul"nya aja.
Menurut data yang aku terima, sebenernya virus ini udah beredar cukup lama di dunia, sekitar tahun 1957, kejadian ini udah terjadi di Toronto, Kanada.
***
Penyakit ini desebabkan oleh virus virus RNA yang masuk dalam
famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil )
Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Di dalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.Penyebab PTKM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit. (halah ribet amat ye).
***
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas (temen aku ketularanya baru-baru ini, pas musim ujan). PTKM adalah penyakit yang kerap terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena.Penularannya melalui jalur fekal-pral (pencernaan) dan saluran pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (“carrier”) seperti lalat dan kecoa.Penyakit ini memberi imunitas spesifik, namun anak dapat terkena PTKM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya.Masa Inkubasi 2 – 5 hari.

***
Gejala awal penykit ini, Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti “flu” pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari, dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.Bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di rumah sakit. Gejala yang cukup berat tersebut antara lain :- Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 C. - Demam tidak turun-turun - Takikardia (nadi menjadi cepat) - Takipneu, yaitu napas jadi cepat dan sesak - Malas makan, muntah, atau diare berulang dengan dehidrasi. - Letargi, lemas, dan mengantuk terus - Nyeri pada leher, lengan, dan kaki. - Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf kranial - Keringat dingin - Fotofobia (tidak tahan melihat sinar) - Ketegangan pada daerah perut - Halusinasi atau gangguan kesadaranKomplikasi penyakit ini adalah :- Meningitis (radang selaput otak) yang aseptik - Ensefalitis (radang otak) - Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis - Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut (“Polio-like illness” )Satu kelompok dengan penyakit ini adalah :1. Vesicular stomatitis dengan exanthem (PTKM) - Cox A 16, EV 71 (Penyakit ini)2. Vesicular Pharyngitis (Herpangina) - EV 703. Acute Lymphonodular Pharyngitis - Cox A 10
***
Ada juga cara mengobatinya :
1. Istirahat yang cukup. Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada.3. Dapat diberikan :- Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus- Extracorporeal membrane oxygenation.4. Pengobatan simptomatik :- Antiseptik di daerah mulut- Analgesik misal parasetamol- Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam- Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )Penyakit ini adalah “self limiting diseases”, yaitu dapat sembuh dengan sendirinya, dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.
***
Ini dia cara mencegahnya :
Penyakit ini sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang baik. Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan kekumuhan dan kepadatan lingkungan; kebersihan (Higiene dan Sanitasi) lingkungan maupun perorangan. Cara yang paling gampang dilakukan adalah misalnya membiasakan selalu cuci tangan, khususnya sehabis berdekatan dengan penderita, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan.Di Rumah sakit “Universal Precaution” harus dilaksanakan.Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi)

***
Upaya pemerintah buat menangani kasus ini :
Meningkatkan survailans epidemiologi (perlu definisi klinik)Memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan dan pencegahan PTKM untuk memotong rantai penularan.Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda dan gejala PTKMMenjaga kebersihan perorangan.Bila anak tidak dirawat, harus istirahat di rumah karena :- Daya tahan tubuh menurun.- Tidak menularkan kebalita lainnya.Menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana PTKM termasuk pelaksanaan “Universal Precaution”nya

sumber : http://keluarga-ibad.blogspot.com/2008/06/hmfd.html

Temen aku itu, ketularan keponakannya. Hmm, buat "A" semoga cepet sembuh ya .. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar